Breaking News

Nantikan, Badai Meteor Terdahsyat di Tata Surya Bakal Terjadi Bulan Oktober

Senin, 04 Agustus 2014

Dua Minggu, Tiga Letusan Gunung Berapi Terjadi di Io

Citra inframerah dari letusan gunung berapi di Io yang terjadi pada 15-29 Agustus 2013 yang diambil dengan menggunakan teleskop Keck II. Tampak bahwa pada 15 Agustus terjadi letusan pada kaldera Rarog Patera dan Heno Patera. Jejak letusan keduanya kemudian memudar akibat letusan ketiga yang terjadi di Loki Patera. Klik gambar untuk memperbesar. Image credit: Imke de Pater, Katherine de Kleer, UC Berkeley
Secara mengejutkan tiga letusan gunung api besar terjadi di salah satu bulan Jupiter, Io hanya dalam waktu dua minggu. Astronom mengungkapkan bahwa akibat dari letusan ini, banyak material vulkanik yang terlempar hingga ratusan kilometer dari permukaan Io. "Di sini kami melihat tiga letusan yang sangat jelas yang menunjukkan bahwa mungkin saja kita bisa melihat lebih banyak lagi di Io," ungkap Imke de Pater seorang Profesor dari University of California yang menjadi penulis dari studi ini.

Io sendiri dikenal sebagai satu-satunya tempat dimana banyak terjadi letusan gunung berapi selain Bumi. Karena gravitasi Io yang rendah, akibatnya material letusan bisa naik terlempar hingga ratusan bahkan ribuan kilometer ke atas.

Dari sinar Inframerah, diketahui bahwa letusan kali ini membuat lava memancar ke luar dengan volume yang sangat besar per detiknya hingga membuat lava cepat membanjiri sebagian permukaan Io. Diketahui ketiga letusan itu terjadi antara 15 sampai 29 Agustus 2013.

Dengan menggunakan teleskop Keck II di Hawai, diketahui bahwa ada kaldera (kawah gunung berapi) yang disebut Rarog Patera yang menghasilkan lava setebal 9 meter dengan luas hingga 80 km persegi. Sementara kaldera Heno Patera membanjiri area seluas 193 km persegi dengan lava. Kesemua kaldera tersebut berada pada belahan selatan dari Io. Ketiga letusan gunung api tersebut umumnya memang memancurkan lava sehingga membuat semacam sungai dan danau lava dengan suhu yang sangat tinggi.

Saat ini tim astronom sedang fokus meneliti komposisi dari magma dan memetakan distribusi persebaran aliran panas spasial dari waktu ke waktu untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik dari proses pemanasan dan pendinginan yang terjadi di Io. Berdasarkan pengamatan selama 10 tahun dari 2001 sampai 2010, diketahui bahwa titik yang paling aktif di Io adalah kaldera Loki Patera dan Kanehekili Fluctus. (PHS, Adi Saputro/ www.astronomi.us)

0 komentar:

Posting Komentar

ASTRONOMI VIDEOS
Copyright © 2014 ASTRONOMI BERITA All Right Reserved